Gunakan Pencarian Ini

Join disini dulu ya, Like This !!!

×

Powered By Berbagi Ilmu SEO and TUTORIAL BLOGGING

AKAN LEBIH BAIK JIKA ANDA MENDOWNLOAD FILE DALAM BENTUK PDF

Wednesday, 20 November 2013

Obat Tradisional

Obat Tradisional

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Obat tradisional dibuat atau diramu dari bahan tumbuh-tumbuhan, bahan hewan, sediaan sarian (galenik), atau campuran bahan-bahan tersebut. Obat tradisional secara turun-temurun telah digunakan untuk kesehatan berdasarkan pengalaman. Obat tradisional telah digunakan oleh berbagai aspek masyarakat mulai dari tingkat ekonomi atas sampai tingkat bawah, karena obat tradisional mudah didapat, harganya yang cukup terjangkau dan berkhasiat untuk pengobatan, perawatan dan pencegahan penyakit (Ditjen POM, 1994).
Untuk meningkatkan mutu suatu obat tradisional, maka pembuatan obat tradisional haruslah dilakukan dengan sebaik-baiknya mengikutkan pengawasan menyeluruh yang bertujuan untuk menyediakan obat tradisional yang senantiasa memenuhi persyaratan yang berlaku. Keamanan dan mutu obat tradisional tergantung dari bahan baku, bangunan, prosedur, dan pelaksanaan pembuatan, peralatan yang digunakan, pengemasan termasuk bahan serta personalia yang terlibat dalam pembuatan obat tradisional (Dirjen POM, 1994).
Bahan-bahan ramuan obat tradisional seperti bahan tumbuh-tumbuhan,bahan hewan, sediaan sarian atau galenik yang memiliki fungsi, pengaruh serta khasiat sebagai obat, dalam pengertian umum kefarmasian bahan yang digunakan sebagai simplisia. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang dikeringkan (Dirjen POM, 1999).
Menurut Material Medika (MMI, 1995), simplisia dapat digolongkan dalam tiga kategori, yaitu:
1.      Simplisia nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia.
2.      Simplisia hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan atau bagian hewan zat- zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
3.      Simplisia pelikan (mineral)
Simplisia pelikan adalah simplisia yang berupa bahan-bahan pelican (mineral) yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia.


Zat kimia berkhasiat (obat) tidak diperbolehkan digunakan dalam campuran obat tradisional karena obat tradisional diperjual belikan secara bebas. Dengan sendirinya apabila zat berkhasiat (obat) ini dicampurkan dengan ramuan obat tradisional dapat berakibat buruk bagi kesehatan (Dirjen POM, 1986).


Tanaman Obat

Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat ini sudah lama dimiliki oleh nenek moyang kita dan hingga saat ini telah banyak yang terbukti secara ilmiah. Dan Pemanfaatan tanaman obat Indonesia akan terus meningkat mengingat kuatnya keterkaitan bangsa Indonesia terhadap tradisi kebudayaan memakai jamu.
Bagian-bagian yang digunakan sebagai bahan obat yang disebut simplisia. Simplisia:
a.       Kulit (cortex) Kortek adalah kulit bagian terluar dari tanaman tingkat tinggi yang                      berkayu.
b.      Kayu (lignum) Simplisia kayu merupakan pemanfaatan bagian dari batang atau                        cabang.
c.       Daun (folium) Folium merupakan jenis simplisia yang paling umum digunakan                          sebagai bahan baku ramuan obat tradisional maupun minyak atsiri.
d.      Herba Simplisia herba pada umumnya berupa produk tanaman obat dari jenis herba                 yang bersifat herbaceous.
e.       Bunga (flos) Bunga sebagai simplisia dapat berupa bunga tungga atau majemuk,                       bagian bunga majemuk serta komponen penyusun bunga.
f.       Akar (radix) Akar tanaman yang sering dimanfaatkan untuk bahan obat dapat                         berasal dari jenis tanaman yang umumnya berbatang lunak dan memiliki kandungan                   air yang tinggi.
g.      Umbi (bulbus) Bulbus atau bulbi adalah produk berupa potongan rajangan umbi                     lapis, umbi akar, atau umbi batang. Bentuk ukuran umbi bermacam-macam                              tergantung dari jenis tanamannya.
h.      Rimpang (rhizoma) Rhizoma atau rimpang adalah produk tanaman obat berupa                        potongan-potongan atau irisan rimpang.
i.        Buah (fructus) Simplisia buah ada yang lunak dan ada pula yang keras. Buah yang                  lunak akan menghasilkan simplisia dengan bentuk dan warna yang sangat berbeda,                  khususnya bila buah masih dalam keadaan segar.
j.        Kulit buah (perikarpium) Sama halnya dengan simplisia buah, simplisia kulit buah                    pun ada yang lunak, keras bahkan adapula yang ulet dengan bentuk bervariasi.
k.      Biji (semen) Semen (biji-bijian) diambil dari buah yang telah masak sehingga                           umumnya sangat keras. Bentuk dan ukuran simplisia biji pun bermacam-macam                        tergantung dari jenis tanaman (Widyastuti, 2004).

0 comments:

 

Klik Like Untuk Melanjutkan, Mohon Bantuannya Untuk Menyebarluaskan Artikel Ini

Powered By Riu Etsu Kazuo and Aku Anak Farmasi