Bahasa Indonesia dalam Dunia Farmasi Farmasi
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Keragaman bahasa yang terjadi di Indonesia terkadang
menjadi salah satu faktor penghambat dalam berkomunikasi. Keragaman bahasa yang
ada dapat menimbulkan perbedaan pemahaman antara komunikator dan komunikan.
Begitu halnya pada sistem pemberian pelayanan kesehatan penggunaan bahasa
Indonesia menjadi hal yang penting dilakukan oleh apoteker agar klien tidak
salah dalam mengartikan bahasa yang dimaksudkan.
Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa nasional di
Negara ini sangat penting digunakan oleh para tenaga farmasi dalam memberikan
pelayanan kesehatan karena bahasa Indonesia dapat dimengerti oleh penduduk
Indonesia sehingga jika menggunakan bahasa Indonesia dalam memberikan pelayanan
kesehatan maka hambatan komunikasi akan semakin berkurang. Walaupun demikian
sebagai seorang tenaga farmasi harus tetap menghormati bahasa daerah yang
digunakan pasien/klien. Hal tersebut dilakukan karena seorang tenaga farmasi
harus menghormati budaya yang di bawa pasien, salah satu dari budaya tersebut
adalah bahasa.
1.2. Rumusan
Masalah
a.
Apa yang mempengaruhi komunikasi antara tenaga
farmasi dengan pasien?
b.
Apa manfaat komunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia dalam pelayanan kesehatan di Indonesia?
c.
Bagaimana pengaruh bahasa Indonesia
dalam pemberian pelayanan kesehatan di Indonesia?
1.3. Tujuan
Penulisan
a.
Menjelaskan komunikasi yang efektif
dalam pelayanan kesehatan
b.
Menjelaskan pengaruh bahasa Indonesia terhadap
pelayanan kesehatan
c.
Menjelaskan manfaat penggunaan bahasa
Indonesia dalam pelayanan kesehatan di semua lingkup pelayanan kesehatan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Hakekat
dan Manfaat Bahasa Secara Umum
Bahasa
dibentuk oleh kaidah atau aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar
tidak menyebabkan gangguan dalam berkomunikasi. Kaidah atau aturan dan
pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat.
Bahasa penting dikusai oleh pengirim maupun penerima pesan agar komunikasi yang
terjadi antar keduanya dapat berjalan dengan lancar. Bahasa adalah suatu sistem
dari lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh
masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri (Godam,2008). Bahasa
terdiri dari dua jenis, yaitu bahasa lisan sebagai bahasa primer, dan bahasa
tulisan merupakan bahasa sekunder.
Manfaat
Penggunaan Bahasa Dalam Masyarakat :
1.
Alat untuk berkomunikasi dengan sesama
manusia.
2.
Alat untuk bekerja sama dengan sesama
manusia.
3.
Alat untuk mengidentifikasi diri.
Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam /
Keragaman Bahasa (Godam, 2008) :
1.
Ragam bahasa pada bidang tertentu
seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
2.
Ragam bahasa pada perorangan atau
idiolek
3.
Ragam bahasa pada kelompok anggota
masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek
bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan
lain sebagainya.
4.
Ragam bahasa pada kelompok anggota
masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda
dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
5.
Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti
bahasa lisan dan bahasa tulisan.
6.
Ragam bahasa pada suatu situasi seperti
ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).
7.
Bahasa lisan lebih ekspresif di mana
mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung
komunikasi yang dilakukan.
8.
Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa
tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh.
Keragaman bahasa yang banyak dinegara Indonesia ini
dapat menyebabkan adanya hambatan dalam berkomunikasi jika penerima pesan tidak
mengerti bahasa yang digunakan oleh pengirim pesan. Oleh karena itu, untuk
mempersatukan bangsa dan mengurangi hambatan dalam berkomunikasi biasanya
disetiap Negara memiliki bahasa pemersatu, begitu pula di Indonesia yang
memiliki bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah
bahasa resmi bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa
Indonesia, yang terdiri atas berbagai suku dan etnis dengan latar belakang
bahasa berbeda.Di Indonesia kesepakatan Bahasa persatuan sebagai Bahasa
Indonesia telah dibentuk sejak Sumpah Pemuda (secara de Facto), yang menjadikan
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa yang sah sebagai Bahasa pemersatu. Jadi ketika
kita menggunakan Bahasa Indonesia jelas sudah kesepakatan kita untuk menjadikan
BahasaIndonesia sebagai Bahasa pemersatu yang terealisasi hingga detik ini,
dengan harapan setiap warga Indonesia di kedepannya dapat berkomunikasi satu
sama lain tanpa mengalami kesulitan dengan seluruh manusia yang berada di
wilayah Indonesia.
2.2 Manfaat
Bahasa Indonesia dalam Pelayanan Kesehatan
Jenis
pelayanan kesehatan yang ada Indonesia sangat beragam mulai dari lingkup yang
sederhana sampai yang luas cakupannya. Pelayanan kesehatan diberikan mulai dari
lingkup personal, keluarga, dan yang berada di lingkungan masyarakat. Pelayanan
kesehatan dalam lingkungan masyarakat dapat meliputi pelayanan kesehatan di
puskesmas, kelompok-kelompok masyarakat atau komunitas dan Rumah Sakit.
Komunikasi merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan oleh orang yang
memberikan pelayanan kesehatan. Dalam komunikasi faktor yang sangat berpengaruh
adalah bahasa. Oleh karena itu dibutuhkan kesamaan jenis bahasa yang digunakan
agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Di Indonesia penggunaan
bahasa Indonesia lebih ditekankan penggunaannya dari pada bahasa daerah. Hal
ini dilakukan oleh tenaga Farmasi agar klien memahami bahasa yang tenaga
Farmasi gunakan. Namun, sebagai seorang tenaga Farmasi harus tetap menghormati
bahasa yang digunakan oleh kliennya.
Adapun manfaat dari penggunaan
Bahasa Indonesia dalam pelayanan kesehatan adalah:
1.
Mengurangi hambatan dalam berkomunikasi
antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan.
2.
Memberi kemudahan bagi pemberi pelyanan
kesehatan khususnya tenaga Farmasi dalam memberikan intervensi kepada kliennya
3.
Memudahkan klien dan tenaga Farmasi
dalam berkomunikasi
4.
Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa
pemersatu mudah dimengerti oleh hampir seluruh penduduk Indonesia sehingga
penerima pelayanan ketenaga Farmasian mudah memahami dan menerima pesan yang
disampaikan oleh pengirim pesan
5.
Tenaga Farmasi akan lebih mudah dalam
menerapkan komunikasi teraupetik kepada klien sebagai penerima pelayanan
kesehatan
2.3 Komunikasi
dalam Pelayanan Kesehatan
Komunikasi
adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan,
mempertahankan dan meningkatkan kontak dengan orang lain (Potter,2005).
Komunikasi dapat terjadi pada tingkat intrapersonal, interpersonal dan umum.
Dalam materi pelatihan Keterampilan dan Manajemen SPMK menyebutkan bahwa Hewitt
(1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai
berikut:
1.
Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2.
Mempengaruhi perilaku seseorang
3.
Mengungkapkan perasaan
4.
Menjelaskan perilaku sendiri atau
perilaku orang lain
5.
Berhubungan dengan orang lain
6.
Menyelesaian sebuah masalah
7.
Mencapai sebuah tujuan
8.
Menurunkan ketegangan dan menyelesaian
konflik
9.
Menstimulasi minat pada diri sendiri
atau orang lain
Komunikasi yang terjadi tidak selamanya lancar
karena dalam berkomunikasi terkadang mengalami hambatan-hambatan. Hambatan
tersebut dapat berasal dari pengirim pesan ataupun penerima pesan. Beberapa
hambatan dalam komunikasi adalah:
1.
Hambatan dari Proses Komunikasi, diantaranya:
·
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya
pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal
ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
·
Hambatan dalam penyandian/symbol, hal
ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga
mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan
penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit. Hambatan ini
yang akan sering terjadi jika terdapat perbedaan bahasa yang digunakan oleh
pengirim dan penerima pesan. Oleh karena itu dibutuhkan bahasa yang mudah dimengerti
dan bahasa ndonesia merupakan bahasa yang mudah dimengerti di Negara ini.
·
Hambatan media, adalah hambatan yang
terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan
aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
·
Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan
terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
·
Hambatan dari penerima pesan, misalnya
kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka
tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
·
Hambatan dalam memberikan umpan balik.
Umpan balik yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi
memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2.
Hambatan Fisik. Hambatan fisik dapat
mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain
lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3.
Hambatan Semantik. Kata-kata yang
dipergunakan dalam komunikasi kadang- kadang mempunyai arti mendua yang
berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
4.
Hambatan Psikologis. Hambatan psikologis
dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai
serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
Tenaga Farmasi sebagai salah satu pemberi pelayanan
kesehatan bagi masyarakat dalam berkomunikasi menggunakan komunikasi
teraupetik. Komunikasi teraupetik merupakan proses dimana tenaga Farmasi
berkomunikasi dengan menggunakan pendekatan terencana mempelajari klien
(Potter,2005). Perbedaaan dalam penggunaan bahasa dalam memberikan pelayanan
kesehatan baik yang dilakukan oleh tenaga Farmasi maupun petugas kesehatan
lainnya merupakan faktor yang terpenting yang harus dipahami karena perbedaan
bahasa ini akan memberikan dampak terhadap semua proses selama pelayanan
kesehatan diberikan.
2.4 Pengaruh
Bahasa Indonesia dalam Pelayanan Kesehatan
Beragamnya
bahasa yang ada di Indonesia dapat menyebabakan banyaknya arti dari setiap
kata. Tidak tersampianya pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan dapat
mengindikasikan adanya hambatan dalam komuniksi tersebut. Perbedaan bahasa
antara pemberi pelayanan kesehatan dalam hal ini tenaga Farmasi dengan klien
dapat menjadi hambatan dalam komunikasi antar keduanya. Oleh karena itu
dibutuhkan bahasa yang dapat dimengerti oleh hampir seluruh warga Indonesia dan
dapat digunakan dimana saja tenaga Farmasi dan klien itu berada, bahasa
tersebut adalah Bahasa Indonesia karena bahasa ini merupakan bahasa pemersatu
semua penduduk yang ada di Indonesia.
Komunikasi
yang jelas dan efektif adalah aspek penting ketika berhubungan dengan klien,
terutama jika perbedaan bahasa menciptakan rintangan kultural antara tenaga
Farmasi dan klien. Perbedaan bahasa yang terjadi antara tenaga Farmasi dan
klien harus dijembatani oleh orang ketiga agar pesan yang disampaikan oleh tenaga
Farmasi dapat diterima klien tanpa adanya kesalahpahaman arti. Jika terjadi
kesalahpahaman maka komunikasi yang terjadi antara keduanya dapat dikatakan
tidak lancar. Ketidakberhasilan untuk berkomunikasi secara efektif dengan klien
tidak hanya menyebabkan penundaan dalam diagnosis dan tindakan tetapi juga
dapat mengarah pada hasil yang tragis. Oleh karena itu kesamaan bahasa dalam
hal ini sangat diperlukan. Bahasa Indonesia memiliki pengaruh yang sangat besar
tehadap pelayanan kesehatan. Hampir seluruh penduduk di Indonesia mengeti dan
memahami arti dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik. Oleh karena itu dalam
memberikan pelayanan kesehatan seorang tenaga Farmasi harus menggunakan bahasa
Indonesia yang benar agar tidak terjadi kesalahpahaman. Beberapa pengaruh
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dalam berkomunikasi dalam pelayanan
kesehatan adalah:
a.
Memberikan kemudahan bagi penerima
pelayanan kesehatan untuk memahami maksud dari pemberi pelayanan kesehatan
b.
Bahasa Indonesia mudah digunakan oleh
penduduk Indonesia sehingga tenaga Farmasi dapat menerapkan komunikasi teraupetik
dalam memberikan pelayanan kesehatan
c.
Bahasa Indonesia dapat mengurangi
hambatan yang ada. Dalam hal ini adalah hambatan dalam proses komunikasi dan
hambatan smantik
d.
Penggunaan bahasa Indonesia dapat
memberikan kemudahan dalam berkomunikasi sehingga tenaga Farmasi dapat
memberikan asuhan yang tepat dan klien juga dapat mengikuti perintah yang
diberikan. Apabila komunikasi yang terjadi baik maka seorang tenaga Farmasi
tidak akan menemukan hambatan dalam memberikan intervensi ketenaga Farmasian
e.
Bahasa Indonesia dapat digunakan dimana
saja diwilayah Indonesia. Hal ini dikarenakan pemberian pelayanan kesehatan
dapat diberikan disemua lingkup bermasyarakat, baik itu di puskesmas, rumah
sakit maupun di komunitas yang ada di masyarakat
f.
Memudahkan terjadinya umpan balik antara
penerima dan pemberi pelayanan kesehatan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa
Indonesia sebagai bahasa pemersatu penting digunakan oleh tenaga Farmasi karena
dapat memudahkan tenaga Farmasi dalam berkomunikasi dengan kliennya. Bahasa
Indonesia merupakan bahasa pemersatu sehinga mudah dimengerti oleh penduduk
Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya seorang tenaga Farmasi dalam memberikan
pelayanan kesehatannya harus tetap menghormati bahasa yang digunakan kliennya,
seperti bahasa daerah yang digunakan klien.
Bahasa
Indonesia dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap komunikasi yang terjadi
antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan, diantaranya dapat mengurangi
hambatan komunikasi dan mudahnya terjalin komunikasi teraupetik antar keduanya
sehingga intervensi yang dilakukan akan lebih mudah dilakukan karena sudah ada
kesepahaman antar keduanya. Bahasa Indonesia yang baik sangat penting digunakan
oleh tenaga Farmasi diamanapun lingkup pelayanan kesehatan yang diberikan, baik
itu di lingkup personal, keluarga, rumah sakit maupun di lingkungan komunitas.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pemberi dan penerima
pelayanan kesehatan yang dapat mengganggu komunikasi antar keduanya.
3.2 Saran
Sebagai
calon tenaga Farmasi professional yang akan memberikan pelayanan kesehatan,
setiap mahasiswa ketenaga Farmasian harus memperhatikan bahasa Indonesia yang
baik agar tidak terjadi hambatan dan kesalahpahaman dalam bekomunikasi. Keberhasilan
dan kesuksesan dunia kesehatan dalam peningkatan mutu pelayanan dan asuhan
kesehatan masa depan ada ditangan mahasiswa, tenaga Farmasi dan petugas
kesehatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Administrator WHO dalam pelatihan
Menejerial SPMK. 2003.Komunikasi. (online)
http://www. kmpk.ugm.ac id. Diakses: Selasa 23 April 2013
Godam. 2008. Definisi pengertian bahasa, ragam dan fungsi bahasa-pelajaran bahasa
Indonesia. (online) http://www.organisasi.org. Diakses: Selasa 23 April
2013.
Potter, Patricia A. 2005. Pelayanan Kefarmasian. Alih bahasa:
Jakarta