Abstrak
Biji buah alpukat telah banyak digunakan sebagai obat tradisional,
oleh karena itu diperlukan informasi ilmiah tentang kandungan
kimia dan
efek samping yang ditimbulkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis senyawa-senyawa metabolit sekunder yang terkandung
dalam biji alpukat, serta menentukan
toksisitas ekstrak biji alpukat
berdasarkan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST).
Skrining fitokimia
merupakan suatu tahap seleksi awal untuk mendeteksi golongan
senyawa
kimia yang terdapat dalam ekstrak tumbuhan. Skrining fitokimia
meliputi
uji alkaloid, uji triterpenoid dan steroid, uji tanin, uji
flavonoid dan uji
saponin. Uji toksisitas menggunakan metode BST dengan bioindikator
larva Artemia salina Leach. Hasil yang diperoleh
dianalisis dengan analisis
probit menggunakan SPSS 20.0 for Windows untuk mengetahui
nilaiLethal Concentration50 (LC50). Berdasarkan
skrining fitokimia, biji buah
alpukat diketahui mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder,
yaitu alkaloid, triterpenoid, tanin, flavonoid dan saponin. Nilai
LC50 yang
diperoleh berdasarkan uji toksisitas biji buah alpukat mentega
segar dan
kering, serta biji buah alpukat biasa segar dan kering, yaitu
masing-
masing sebesar 42,270 mg/L, 36,078 mg/L, 36,924 mg/L, dan 34,302
mg/L.
Download jurnal dalam bentuk pdf:
0 comments:
Post a Comment