MODUL
IV
A. Judul :
Senyawa Karbon dan Gugus Fungsi
B.
Tujuan :
a. Menentukan unsur
– unsur yang terdapat pada senyawa karbon melalui analisis kualitatif.
b. Mengidentifikasi
vgugus fungsi terdapat pada senyawa karbon.
C. Dasar Teori :
Senyawa organik atau
senyawa karbon adalah senyawa yang mengandung unsur karbon (C) dan hydrogen (H)
sehingga sering disebut senyawa hidrokarbon. Selain mengandung unsur karbon dan
hydrogen, senyawa karbon pada umumnya mengandung unsure oksigen (O), dan
nitrogen (N), serta beberapa unsur lain seperti belerang (S) dan unsur-unsur
halogen seperti flour (F), klor (Cl), dan brom (Br). Contoh senyawa karbon
lainnya adalah alcohol, eter, alkanal (aldehida), alkanon (keton), asam
alkanoat (asam karboksilat), alkil alkanoat (ester), dan amina. (http://www.p4tkipa.net/modul/Tahun2006/SMK/KIMIA%20ORGANIK_SMK.pdf
Diakses pada tanggal 27 November 2012 pukul 01.00 WITA).
Senyawa karbon terbentuk dari beberapa unsur saja seperti
C,H,O,N,S,P dan Halogen,
tetapi macam senyawa karbon dapat begitu banyak. Hal ini disebabkan oleh :
1.
Kemampuan senyawa karbon dalam berikatan
(ikatan kovalen) membentuk rantai karbon yang sangat beragam
2.
Adanya geljala ionisasi pada senyawa karbon.
Senyawa karbon dengan rumus molekul yang sama dapat membentuk senyawa senyawa
yang berlainan karena rumus struktur yang berbeda dan sifat yang berbeda pula.
Untuk mempelajari senyawa karbon yang ebgitu banyak, maka
senyawa karbon dikelompovckkan menjadi berdasarkan rantai karbonnya dan
berdasarkan gugus fungsi yang dikandungnya.
Seperti
halnya pada senyawa lain, analisa senyawa karbon juga terdiri dari analisa
kualitatif dan analisa kuantitatif.
Analisa kualitatif pada senyawa karbon bertujuan untuk
menentukan macam senyawa karbon, unsure-unsur dan gugus fungsi yang
dikandungnya. Analisa kuantitatif senyawa karbon bertujuan untuk menentukan
sifat fisis, tes kualitatif unsur, tes kelarutan, tes identifikasi gugus fungsi
dan penetuan derivate. (Prenuntun Praktikum Kimia Dasar; 16).
D.
Alat dan Bahan
·
Alat-alat
·
Tabung reaksi (10)
Sebagai alat
untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit.
·
Rak tabung reaksi (1)
Sebagai alat untuk meletakkan/menempatkan tabung reaksi.
·
Pebjepit
Tabung (1)
untuk
menjepit tabung reaksi
·
Kaki
Tiga (1)
Sebagai penyangga
·
Pembakar
(1)
Sebagai pembakar
·
Gelas Kimia 100 ml (1)
untuk menampung
zat kimia.
·
Pipet Tetes (5)
untuk
mengambil cairan dalam skala tetesan air.
·
Penangas Air
Sebagai alat untuk memanaskan air
·
Gelas
Ukur
untuk mengukur volume larutan.
·
Bahan-bahan
·
Urea
Ø Sifat
fisik dan kimia dari bahan-bahan yang digunakan :
1)
Urea
Urea berupa kristal berwarna putih, tidak mudah terbakar,
menghantarkan
·
Sifat-sifat fisika urea ;
1.
Pada
suhu kamar tidak berbau dan tidak berwarna,
2.
Titik lebur 132,7 oC, Berat
jenis 1,335,
3.
Indeks bias 1,484 Energi pembentukan pada suhu 29 oC adalah - 47,2 kal/jam ,
4.
Panas peleburan 60 kal/gram
(endotermis),
5.
Panas
pelarutan dalam air 58 cal/gram. Sedangkan
·
Sifat – sifat kimia urea :
1.
Dengan HNO3 membentuk urea
nitrat [CO(NH2)2 – NH3].
2.
Urea-amonia bereaksi dengan logam alkali
membentuk garam sebagaiNH2CONH2.
3.
Dalam
bentuk larutan terhidrolisis dengan lambat membentuk Amonium Karbamat pada suhu
ruangan.
4.
Pemanasan
yang lama, larutan urea akan menghasilkan biuret.
·
Serbuk CuO
Sifat fisika
1) Tembaga merupakan
logam yang berwarna kunign seperti emas kuning seperti pada gambar dan keras
bila tidak murni.
2) Mudah ditempa (liat)
dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis dan
kawat.
3) Konduktor panas dan
listrik yang baik, kedua setelah perak.
Beberapa Sifat Kimia
Tembaga
1) Tembaga merupakan
unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara
yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau
yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.
2) Pada kondisi
yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 °C tembaga dapat bereaksi dengan
oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih
tinggi, sekitar 1000 ºC, akan terbentuk tembaga(I) oksida (Cu2O) yang berwarna
merah.
3) Tembaga tidak
diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator encer seperti HCl encer
dan H2SO4encer. Tetapi asam klorida pekat dan mendidih menyerang logam tembaga
dan membebaskan gas hidrogen. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks
CuCl2¯(aq) yang mendorong reaksi kesetimbangan bergeser ke arah produk.
4) Asam nitrat encer
dan pekat dapat menyerang tembaga, sesuai reaksi
5) Tembaga tidak
bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh adanya udara membentuk
larutan yang berwarna biru dari kompleks Cu(NH3)4+.
6) Tembaga panas
dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan belerang
membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan
halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan tembaga(II)
klorida.
0 comments:
Post a Comment