Gunakan Pencarian Ini

Join disini dulu ya, Like This !!!

×

Powered By Berbagi Ilmu SEO and TUTORIAL BLOGGING

AKAN LEBIH BAIK JIKA ANDA MENDOWNLOAD FILE DALAM BENTUK PDF
Showing posts with label Obat dan Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Obat dan Kesehatan. Show all posts

Saturday, 21 April 2018

Mudah diperoleh - Saatnya Cegah Diabetes dengan Minuman ini


Diabetes adalah suatu penyakit dimana tubuh tidak dapat menghasilkan insulin (hormon pengatur gula darah) atau insulin yang dihasilkan tidak mencukupi atau insulin tidak bekerja dengan baik. Sedangkan Menurut WHO, Diabetes Melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat dari insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi insulin dapat disebabkan oleh gangguan produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (Depkes, 2008). 
Diabetes telah menjadi penyebab kematian terbesar keempat di dunia. Setiap tahun ada 3,2 juta kematian yang disebabkan langsung oleh diabetes. Terdapat 1 orang per 10 detik atau 6 orang per menit yang meninggal akibat penyakit yang berkaitan dengan diabetes. Penderita DM di Indonesia sebanyak 4,5 juta pada tahun 1995, terbanyak ketujuh di dunia. Sekarang angka ini meningkat menjadi 8,4 juta dan diperkirakan akan menjadi 12,4 juta pada tahun 2025 atau urutan kelima di dunia (Tandra, 2008)
Agar tubuh terhindar dari diabetes, berikut resep kesehatan yang dapat anda coba:
Bahan:
1.    buah apel hijau
2.    buah wortel
3.    genggam bayam
4.    batang seledri

Cara membuat:
1.    Cuci semua bahan
2.    Kupas apel dan wortel. Buang biji apelnya.
3.    Campur semua bahan menggunakan blender hingga halus. Konsumsi minuman ini setiap pagi saat perut kosong. Campuran ini akan membantu menormalkan kadar gula darah dan menurunkan tekanan darah.

Ada beberapa manfaat kesehatan dari jus ini.
Apel hijau: Mengandung asam malat yang sangat efektif untuk menurunkan kadar gula darah.
Wortel: Wortel mampu mengobati masalah mata dan mengatur darah
Bayam: Penuh dengan vitamin A, C dan kalsium.
Seledri: Kaya akan magnesium dan kalium. Seledri mampu mencegah tekanan darah tinggi.

Catatan:
Jika Anda ingin menjaga kadar gula darah agar tetap terkendali, Anda harus mengonsumsi jus ini setiap pagi.

Sumber: http://www.tergemes.com/2016/11/jus-penyembuh-diabetes.html


Thursday, 16 October 2014

Ingat Bunda, Antibiotik Bukan Obat Batuk Pilek



Jangan asal berikan antibiotik untuk penyakit ringan seperti batuk dan pilek. Anak bisa resisten dan makin sulit diobati jika sakit lagi di kemudian hari.


Finop - Menghadapi anak yang sakit batuk dan pilek kerap membuat sebagian orang tua panik. Ibu seringkali asal memberikan obat yang direkomendasikan tetangga atau keluarga --tanpa latar belakang pendidikan kedokteran-- tak terkecuali obat antibiotik.

Padahal konsumsi antibiotik tanpa rekomendasi dari ahlinya bisa membahayakan sang buuah hati. Menteri Kesehatan Dr Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH seperti dikutip Dream dari laman depkes.go.id, Kamis, 16 Oktober 2014 mengakui masih banyak dokter, spesialis, bahkan masyarakat yang menggunakan antibiotik padahal tidak dibutuhkan.

Pemberian antibiotik yang tidak rasional, ujar Menteri, misalnya ketika dokter meresepkan pasien sakit flu, batuk, pilek biasa yang disebabakan oleh virus. "Seharusnya pada kasus ini tidak perlu diberikan antibiotika," katanya.

Sementara itu, Anggota Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba, Purnamawati, menambahkan pemberian antibiotik untuk penyakit ringan seperti itu adalah tindakan kurang tepat.

Anak-anak di bawah usia lima tahun (balita) memang umumnya terpapar 8-12 kali penyakit batuk, muntah, diare, maupun pilek dalam setahun. "Penyakit ringan seperti itu kan sifatnya self limiting. Penyakit yang sembuh sendiri," ujarnya.
Maraknya pemberian antibiotik yang berlebihan tak hanya terjadi di Indonesia. Berbagai penelitian di luar negeri juga mengungkapkan anak balita paling terpapar penggunaan antibiotik.
Ia pun menyarankan, jika memang balita mengalami gangguan seperti itu dan tidak sembuh-sembuh lebih baik dibawa ke dokter.


Sumber: Dream.co.id

Tuesday, 8 April 2014

Bahaya Obat Penggemuk Badan Sembarangan !!! Bisa BerDampak Buruk Bagi Kesehatan



Semua orang tentu ingin punya bentuk tubuh yang ideal. Di samping lebih sehat, tentu akan lebih percaya diri. Yang merasa terlalu gemuk kepengin kurus, dan yang merasa terlalu kurus ingin gemuk… Aku sendiri pengen turun berat badan barang 5 kg lagi deh…tapi susahnyaaasetengah mati…. Akhirnya pasrah lah, yang penting sehat..hehe…Kadang orang mau melakukan apa saja demi mencapai impiannya mendapatkan tubuh ideal, termasuk menggunakan obat-obatan. Eit, tapi tunggu dulu… jangan gegabah mengkonsumsi sembarang obat. Alih-alih mencapai bentuk tubuh ideal, yang terjadi malah badan jadi amburadul karena efek samping obat.
Beberapa waktu lalu tersiar pertanyaan mengenai obat gemuk yang baik. Apa saja sebenarnya obat yang bisa untuk membuat gemuk? Seberapa aman obat pembuat gemuk? Tulisan ini akan mengulas tentang obat-obat penggemuk badan.
1.      Pil penggemuk badan
Di internet banyak ditawarkan pil penggemuk badan dari China yang katanya berisi aneka herbal alami. Sebuah pil penggemuk badan misalnya, diiklankan berisi herbal seperti : Ginseng, Semen Cusculae, Fructus Crataegus, Fructus Hordel Germinatus, Fructus Quisqualis,  Radix Astragali, dan Rhizoma Atractylodis Mak. Jika ditelusuri, herbal-herbal ini umumnya berefek pada saluran pencernaan, misalnya memperbaiki fungsi pencernaan sehingga makanan lebih banyak yang terserap, meningkatkan nafsu makan, melancarkan peredaran darah, mengatur metabolisme lemak, dll. Jika memang hanya berisi herbal, sebenarnya baik-baik dan aman-aman saja. Pada umumnya efek obat herbal tidak terjadi secara cepat namun bertahap dan  perlahan-lahan. Tapi jika kemudian obat tersebut mengklaim efeknya sangat manjur, seperti yang disebutkan dalam salah satu iklan obat gemuk, bahwa “Dalam waktu 1 minggu berat badan Anda akan bertambah 5-7 Kg”, maka kita perlu waspada. Jangan-jangan pada obat herbal tersebut ada campuran obat sintetik yang efeknya membuat gemuk dengan cepat, tapi efek sampingnya berbahaya. Obat yang sering  dicampurkan dalam obat penggemuk badan adalah golongan kortikosteroid.
2.        Obat kortikosteroid
Obat golongan kortikosteroid termasuk golongan obat yang penting dalam dunia pengobatan, karena memiliki aksi farmakologi yang luas, sehingga sering digunakan dalam berbagai penyakit, sampai-sampai ada yang menyebutnya “obat dewa”, obat segala penyakit. Tapi di sisi lain, karena tempat aksinya luas, efek sampingnya pun luas dan tidak kurang berbahayanya. Penasaran kan tentang kortikosteroid ? Apakah itu?
Obat ini tergolong sebagai obat anti radang yang poten, dan sering digunakan untuk gangguan radang seperti alergi, asma, eksim, dan juga penyakit-penyakit autoimun seperti Lupus, rheumatoid arthritis, dll, karena efeknya yang bisa menekan kerja sistem imun yang berlebihan. Contoh obatnya adalah: prednison, prednisolon, deksametason, betametason, hidrokortison, triamcinolon, dll.
Obat ini memberikan efek “kelihatan” gemuk karena memiliki efek menahan air dalam tubuh, sehingga berat badan bertambah. Kemudian ia juga mempengaruhi metabolisme lemak tubuh dan distribusinya, sehingga menyebabkan pertambahan lemak di bagian-bagian tertentu tubuh, yaitu di wajah (jadi membulat), bahu, dan perut. Wajah bulat akibat penggunaan steroid sering disebut “moon face”. Pada orang yang sering menggunakan steroid, wajahnya akan tampak membulat. Orang yang kepengin gemuk mungkin akan merasa senang dengan efek ini. Tetapi gemuk yang dihasilkan bukanlah gemuk yan sehat. Selain itu, masih banyak pula efek samping yang bisa timbul dari pemakaian kortikosteroid. Apa saja?
a.        Penekanan sistem pertahanan tubuh
Karena obat ini bisa menekan sistem imunitas/pertahanan tubuh, maka jika terluka akan lebih lama sembuhnya. Selain itu juga lebih mudah tertular infeksi. Termasuk juga banyak tumbuh jerawat dan gangguan kulit akibat infeksi jamur.
b.        Meningkatkan risiko diabetes
Golongan obat ini meningkatkan proses glukoneogenesis, yaitu pembentukan glukosa dari protein,  sehingga beresiko meningkatkan kadar gula darah. Karena itu, orang dengan riwayat diabetes dapat mengalami kenaikan kadar gula darah yang nyata jika mengkonsumsi obat ini.
c.         Meningkatkan risiko hipertensi
Karena obat ini bersifat menahan cairan tubuh, maka akan meningkatkan volume darah, dan bisa berpotensi menaikkan tekanan darah
d.        Meningkatkan risiko osteoporosis/keropos tulang
Obat ini memiliki efek katabolik, yaitu mengurai protein sehingga mengurangi pembentukan protein, termasuk protein yang diperlukan untuk pembentukan tulang. Akibatnya terjadi osteoporosis atau keropos tulang, karena matriks protein tulang menyusut. Efek ini juga menyebabkan gangguan pertumbuhan jika digunakan pada anak-anak dalam jangka waktu lama.
e.         Cushing syndrome
Gejala-gejala Cushing Syndrom akibat akumulasi steroid dalam tubuh
Obat golongan steroid yang digunakan dalam waktu lama akan menyebabkan gangguan yang disebut Cushing syndrome, yaitu efek-efek yang terjadi akibat akumulasi/penumpukan kortikosteroid di dalam tubuh, dengan tanda-tanda: terjadi garis-garis kemerahan di kulit terutama perut dan paha (disebut striae), jerawat, kumpulan lemak seperti punuk sapi/kerbau di bahu (buffalo hump), perdarahan bawah kulit/lebam, moon face, hipertensi, perdarahan lambung, keropos tulang, dll.
Jadi nampaknya potensi untuk menjadi gemuk dengan obat golongan steroid tidaklah sepadan dengan bahaya efek samping yang ditimbulkannya. Perlu berhati-hati jika Anda menggunakan obat yang katanya herbal alami, tetapi kemudian timbul efek-efek seperti di atas, maka kemungkinan besar pada herbal tersebut ditambah dengan obat golongan steroid. Jika Anda menyadari adanya steroid dalam jamu/herbal penggemuk badan yang anda gunakan, hentikanlah perlahan-lahan. Penggunaan obat golongan kortikosteroid tidak boleh dihentikan secara mendadak karena akan mengganggu adaptasi tubuh. Penghentian harus perlahan-lahan dengan dosis yang makin lama makin berkurang. Mengapa demikian ? Karena selama penggunaan kortikosteroid dari luar, produksi hormon ini secara alami dari tubuh akan terhenti, maka jika penggunaan dari luar tiba-tiba dihentikan, tubuh akan kekurangan hormon ini secara normal dan akan terjadi reaksi-reaksi yang tidak diinginkan, seperti: kadar gula darah turun, tekanan darah turun drastis dari posisi duduk ke berdiri (hipotensi ortostatik), dehidrasi (kekurangan cairan), lemah, lesu, dll.
3.        Antihistamin (Siproheptadin dan ketotifen)
Obat golongan antihistamin sebenarnya ditujukan untuk mengatasi gangguan alergi, baik alergi kulit, saluran nafas, atau bagian tubuh lain. Namun efek samping obat ini adalah meningkatkan nafsu makan, sehingga juga sering “disalahgunakan” untuk meningkatkan nafsu makan pada anak-anak yang sulit makan, termasuk juga dicampurkan pada jamu penggemuk badan. Penggunaan siproheptadin atauketotifen sebagai peningkat nafsu makan pada anak-anak dapat digolongkan sebagai penggunaan obat “off-label”, di mana obat digunakan dengan tujuan/indikasi di luar indikasi yang resmi dan disetujui oleh badan otoritas di bidang pengawasan obat, seperti FDA di Amerika atau Badan POM di Indonesia.

Bagaimana untuk menggemukkan badan?
Lalu, bagaimana cara yang tepat dan sehat untuk menggemukkan badan?  Yang pertama tentunya mengatur pola makan. Makanlah dengan porsi yang lebih besar dengan komponen lemak dan protein yang lebih tinggi. Makanlah yang disukai, sehingga bisa habis banyak. Gemuk yang bagus adalah dengan massa otot yang banyak, bukan sekedar lemak, apalagi air. Karena itu, perlu juga diimbangi dengan olah raga yang dapat meningkatkan massa otot.
Jika akan menggunakan obat, lebih aman menggunakan obat herbal, tetapi waspadai adanya kemungkinan obat herbal yang dicampuri bahan kimia obat yang berbahaya. Informasi seperti itu seringkali tidak tercantum dalam iklan dan promosi produknya. Apalagi jika menggunakan produk China yang tidak melalui pendaftaran di Badan POM dan dijual bebas melalui media online, maka perlu ada kehati-hatian. Sebuah temuan oleh Badan otoritas pengawasan obat dan makanan di Arab Saudi menunjukkan bahwa pil Kianpi yang berasal dari China dan beredar luas di banyak negara termasuk Indonesia, mengandung betametason dan siproheptadin  yang bisa menimbulkan efek samping berbahaya jika digunakan dalam jangka waktu lama. Efek obat herbal biasanya tidak sangat drastis, tetapi lebih bertahan. Karena itu, jangan berharap efek yang terlalu cepat, namun lebih baik diikuti dengan asupan makanan yang bergizi dan sehat


 

Klik Like Untuk Melanjutkan, Mohon Bantuannya Untuk Menyebarluaskan Artikel Ini

Powered By Riu Etsu Kazuo and Aku Anak Farmasi